Danau Toba Nun Jauh
Disana
Dipulau Samosir, tepatnya di desa Tomok,
terdapat makam Raja Sidabutar dengan
keluarganya. Di makam sang raja yang telah berusia 500 tahun pun terdapat
pahatan panglima perang kerajaan Muhammad Said asal Aceh. Sehingga muncul cerita
jika sang raja juga menganut agama Islam. „Raja Opu Sidabutar adalah raja
pertama yang memegang kekuasaan di Samosir,” Di komplek makam ini terdapat
beberapa makam yang terbuat dari batu. Antara lain makam Raja Sidabutar I dan
II. Makam mereka pun bisa dibuka dengan
menggeser penutupnya.
Danau Toba adalah
sebuah danau vulkanik sebesar 100km x 30km di Sumatera Utara, Sumatera,
Indonesia. Di tengahnya terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2800km3, dengan 800km3 batuan ignimbrit dan 2000km3 abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar ribuan saja. Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Keindahan Danau Toba sangat mengagumkan. Danau itu
dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman,
udaranya segar dan sejuk. Para pengunjung dapat menikmati keindahannya
dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar danau. Di sore
hari, pengunjung dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan
pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
Danau yang luas ini memiliki nilai magis dan kosmologis,
karena dipercaya sebagai tempat berdiamnya Namborru
(tujuh dewi leluhur Suku Batak). Bilamana masyarakat Suku Batak
ingin menggelar acara adat di sekitar danau, mereka harus terlebih dahulu
memohon izin kepada Namborru.
Seperti dalam perayaan Pesta Rakyat Danau Toba yang setiap tahunnya
digelar, beberapa ritual dilakukan terlebih dahulu sebagai bentuk penghormatan
terhadap leluhur.
Di
tengah Danau Toba, yaitu di Pulau Samosir terdapat objek wisata alam yang
populer, yakni danau di atas danau (Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang);
objek wisata sejarah di komplek makam Raja Sidabutar di Desa Tomok; dan
wisata arsitektur berupa komplek rumah tradisional Batak Toba Samosir. Di
Parapat, para pengunjung yang ingin mengunjungi Pulau Samosir dapat
menumpangi angkutan feri yang setiap jamnya berangkat ke Desa Tomok, Samosir.
Lokasi
Danau Toba berada pada tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten
Parapat dan kabupaten Ambarita, Sumatera Utara, Indonesia. Untuk mencapai lokasi wisata,
pengunjung dapat melalui rute Kota Medan-Parapat atau pun melalui rute
Medan-Berastagi yang berjarak lebih kurang 176 km dengan waktu tempuh kurang
lebih empat jam dengan kendaraan roda dua/ empat. Tidak sulit mencari penginapan di sekitar lokasi,
baik penginapan kelas melati atau pun hotel berbintang. Restoran, kafe dan
warung makan juga ada di sekitar lokasi.
Souvenir
seperti T Shirt, topi, gantungan kunci, dan sebagainya dapat Anda beli di
Medan, Parapat, ataupun di Pulau Samosir. Di Tuk Tuk Anda dapat membeli
kerajinan khas suku Batak yang unik misalnya ulos, ukiran khas, kalender Batak,
alat musik tradisional, dan lain sebagainya. Anda dapat berenang di danau, atau
menaiki perahu mengelilingi danau. Anda juga dapat mengunjungi Pulau Samosir
untuk melihat rumah adat raja-raja Batak zaman dahulu juga para kuburan raja di
wilayah Tomok. Lapangan golf juga tersedia bagi yang menggemari olahraga yang
satu ini.
Perbukitan
membentang di sepanjang danau. Sang pemandu, Manurung, pun menunjukkan batu
gantung. Sebuah batu yang konon katanya
penjelmaan dari seorang gadis dari marga Sinaga dan anjingnya yang terjun dari perbukitan. Hingga kini batu
hitam memanjang dan sebongkah batu
lainnya terlihat menggantung di bukit.
“Sang putri menolak dijodohkan dengan raja dari marga Sidabutar.
Dia lebih memilih pria dari marganya
sendiri, tapi karena orang tua menolak
dan adat tidak memungkinkan, dia memilih bunuh diri.
(PC/wm/05/03-08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar