FINANCIAL STATEMENT ANALYSIS
v Analisis laporan keuangan
secara konseptual memberikan rerangka kerja dalam analisis struktur keuangan.
Misal, apakah investasi pada piutang dagang terlalu besar atau tidak ? Apabila
terlalu besar, apakah disebabkan penagiahan piutang yang kurang baik ?. Untuk
menjawab pertanyaan tersebut manajemen harus dapat menjawab, paling tidak
mencari dasar jawaban yang baik agar dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan
keuangan dengan tepat. Salah satu cara untuk mencari dasar jawaban adalah
dengan analisis rasio keuangan.
v Rasio keuangan merupakan
alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Perhitungan rasio dilakukan untuk memeperoleh perbandingan yang lebih
bermanfaat dibandingkan angka-nagka yang berdiri sendiri.
v Pada dasarnya rasio keuangan
dapat dikelompokkan menjadi enam kelompok:
1. Liquidity Ratios : rasio yang menunjukkan kemempuan perusahaan dalam menyelesaikan
kewajiban jangka pendeknya.
2. Debt Management (Leverage Ratios) : rasio untuk mengukur seberapa extend
operasi perusahaan dibiayai dengan hutang.
3. Asset Management (Activity Ratios) : rasio untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki.
4. Profitability Ratios : rasio untuk mengukur efektivitas operasi
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
5. Market Value (Valuation Ratios) : rasio yang mengukur kemampuab manajemen untuk
menciptakan nilai pasar bagi pemegang saham dan calon investor.
6. Growth Ratios : rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam persaingan dengan
perusahaan pada industri yang sama.
v Satu jenis rasio tidak cukup
untuk memberikan penilaian realistis tentang ondisi keuangan dan kinerja
perusahaan.
v Keguanaan rasio keuangan
tergantung dari kepandaian dan pengalaman analis keuangan yang menggunakan
rasio tersebut. Rasio keuangan yang berdiri sendiri tidak akan memberikan arti
khusus, rasio keuangan tersebut harus dianalisis menurut dasar perbandingan.
Perbandingan dapat dilakukan dengan perusahaan sejenis periode sebelumnya atau
dengan rata - rata standar industri yang berlaku. Perbandingan ini akan dapat
mengungkapkan petunjuk yang mengarah pada pengevaluasian perubahan dan trend
dari kondisi keuangan. Perbandingan ini mungkin bersifat historis dan dapat
juga berisikan analisa masa depan berdasarkan proyeksi laporan keuangan.
v Keterbatasan analisis rasio keuangan:
1. Karena analisis ratio
didasarkan atas laporan keuangan, apabila dibandingkan rasio satu perusahaan
dimungkinkan intepretasi yang berbeda karena penggunaan metode akuntansi yang
berbeda.
2. Seorang analis rasio
keuangan tidak bisa menyatakan bahwa rasio keuangan perusahaan lebih baik
dibanding yang lain tanpa melakukan analisi yang mendalam.
3. Karena analisi rasio
merupakan analsis jangka pendek maka dimungkinkan manajemen memanipulasi dengan
sah, yaitu dengan menggeser angka-angka yang secara akuntansi diperkenankan,
misal melalui metode depresiasi, penilaian persediaan.
v Dalam analisis rasio
keuangan untuk melihat efektivitas operasi perusahaan perlu dibarengi dengan
analisis lain serta check and recheck pada faktor-faktor yang mempengaruhi.
Ringkasan Analisis
Rasio Keuangan
Kasus PT Yusa
a. Perusahaan dari sisi
likuiditas cukup baik apabila dibandingkan dengan rata - rata industrinya
b. Rasio hutang menunjukkan
bahwa perusahaan berat dalam menanggung hutang, sehingga dengan tambahan hutang
dimungkinkan perusahaan akan bangkrut jika kondisi ekonomi memburuk.
c. Rasio aktivitas menunjukkan
bahwa investasi perusahaan dalam persediaan baik, tetapi rasio perputaran
aktiva tetap tampak adanya over-investment pada aktiva tetap. Oleh karena itu
mengurangi sedikit aktiva tetap memungkinkan posisi perusahaan lebih baik
apabila pengurangan aktiva tetap untuk membayar hutang.
d. Rasio profitabilitas
perusahaan rendah, hal ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan perusahaan
cukup tinggi. Disamping itu besarnya ROI dan RONW perusahaan juga lebih rendah
dibandingkan rata - rata industri. Hal ini sebabnya saling terkait, yaitu over
investasi pada aktiva tetap, beban bunga yang tinggi dan biaya operasi juga
tinggi adalah penyebab rendahnya kedua rasio tersebut.
e. Pertumbuhan penjualan cukup
memuaskan tetapi pertumbuhan laba tidak baik. Hal ini disebabakan oleh over
investasi pada aktiva tetap dan biaya yang tingga, sehingga juga akan
menyebabkan rasio penilaian yang kurang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar