Kemungkinan Kematian
Selepas pulang kantor, badan direbahkan
sebentar. Menunggu dingin badan, masih malas untuk sholat isya. Sementara anak2
& istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya
disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka
saya....tiba2 saya merasa dada saya sesak... Sulit untuk bernafas.... Namun
saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya. Yang saya rasakan waktu
itu Ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... .
Kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... Rasanya. Keluar
airmataku menahan rasa sakitnya,... . Oh Tuhan ! Ada apa dengan diriku. Seolah
tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... Peluh keringat mengucur
deras.... Mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti. Tangan &
kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Namun setelah
itu......... aku merasa aku jauh lebih Ringan. Istri & anak2ku berhamburan
ke arahku.. Ada seseorang yang terbujur kaku Ada tepat di bawah sofa yang
kududuki tadi. Anak2 & istriku memeluknya dengan
menangis...menjerit...histeris ...Dia mirip dengan aku....Ada apa ini Tuhan.. Aku
coba jelaskan kalau aku Ada di sini.. Aku mulai berteriak... ..tapi mereka
seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku... Aku telah
meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak......Aku tak kuat
melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. Selama hidupku belum
banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa
kulakukan ! Untuk membimbing mereka. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya.
Aku mati dalam keadaan belum ibadah.
penahanan waktu sebentar membuat suatu penyesalan menjadi beban yang tertahan selamanya. Tidak perlu bertanya-tanya kenapa bisa terjadi. Hidup merupakan perputaran waktu. Sekarang kitamerupakan anak-anak, dan sekarang kita adalah si tua renta yang melayat adik kita yang mendahului kita.
penahanan waktu sebentar membuat suatu penyesalan menjadi beban yang tertahan selamanya. Tidak perlu bertanya-tanya kenapa bisa terjadi. Hidup merupakan perputaran waktu. Sekarang kitamerupakan anak-anak, dan sekarang kita adalah si tua renta yang melayat adik kita yang mendahului kita.
Waktu terus
berjalan tanpa bisa diupayakan untuk berhenti. Ibadah yang diniatkan tapi
tertunda karena sebab tak jelas menjadi penyesalan panjang. Saya masih juga
berpikir kapan itu akan terjadi pada saya. Situasi yang tidak diinginkan oleh
siapa pun, kecuali bagi mereka yang merasa cukup modal untuk dibawa terbang.
Saya masih
juga tercenung. Apa yang akan saya lakukan apabila eksekusi terhadap saya
terjadi beberapa saat lagi. Abimanyu saja merasa tidak rela ketika mengetahui
dirinya akan mati beberapa saat lagi di kurusetra. Kematian seperti Gatotkaca
terasa berat untuk dihadapi, sebenarnya Gatotkaca masih terasa menenangkan.
Jikalau kematian yang dihadapi seperti yang terjadi pada husein?
Allah
memberikan pilihan pada manusia untuk sorga atau neraka. Apabila sudah
berkeputusan untuk memilih jalannya, kekecewaan itu mungkin sudah terpupuk dari
awal, namun apabila bentuk yang bersifat abu-abu? Apakah akan tetap ada dalam
pilihan, seakan menjadi tanda tanya besar dalam hidup saya.