Prof. Dr. Johannes Baptista Sumarlin adalah seorang pemuda yang lahir di
Nglegok, Blitar, Jawa Timur, 7 Desember 1932. J.B. Sumarlin lahir dari pasangan Sapoean Pawirodikromo dan Karmilah. Orang tua J.B. Sumarlin adalah seorang buruh tani.
Kakek dari jalur ibu, Toedjo Towinangoen, seorang petani yang memiliki sawah dan pekarangan
luas di Desa Ngadirejo. Nenek dari jalur ibunya bernama Raminah. Ngadirejo di
masa itu termasuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Di utara desa, Gunung Kelud menjulang gagah.
J.B. Sumarlin menamatkan Sekolah
Dasarnya di Blitar di SD Negeri I pada tahun 1944. Sumarlin melanjutkan sekolah
ke SMP di Kediri dan pindah Yogyakarta sampai lulus tahun 1947. SMA pun dilalui
di dua kota yakni Yogyakarta dan Jakarta. Sumarlin melanjutkan ke SMA Negeri I Yogyakarta dan SMA I, Budi
Utomo Jakarta, lulus pada tahun 1952.
J.B. Sumarlin lulusan master
bergelar MA (Master of Arts) dari Universitas California, AS tahun 1960, dan lulusan doktor
bergelar Ph.D dari Universitas Pittsburg, AS tahun 1968. Untuk gelar doktornya Sumarlin lulus
dengan disertasi berjudul Some Aspects of Stabilization Policies and Their
Institutional Problems: The Indonesian Case 1950-1960. Sebelum mengabdi di
lingkungan pusat kebijakan ekonomi, lulusan S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) tahun 1958, ini sejak tahun
1957 sudah menjadi asisten dosen di UI. Sejak tahun 1965 diangkat menjadi dosen.
J.B diangkat sebagai guru besar FE-UI tahun 1979. Sumarlin meraih gelar master
(MA) dari Universitas California, Berkeley, AS (1960) dan gelar
doktor dari Universitas Pittsburg, AS (1968).
JB. Sumarlin beristrikan Theresia
Yostiana Soedarmi, dikaruniai 5 orang putra, dan 6 orang cucu. Di rumahnya yang
luas itu, juga tinggal bergabung dengan anak dan beberapa cucunya empat orang
anak. Anak anak J.B. bernama Ignatius Widyantoko, Sylvia Efie Widyantari,
Antonius Widyatma, Fransiskus Widyanata, dan Khristina Widyastuti
Karier
J.B. Sumarlin adalah :
- Asisten
dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) (1957)
- Dosen
dan selanjutnya guru besar FE UI (1960-sekarang)
- Staf
Ahli Menteri Keuangan (Prof. Dr. Ali Wardhana), Desember 1968-Mei 1969
- Sekretaris
Dewan Moneter (1970-1973)
- Deputi
Ketua Bappenas bidang Fiskal dan Moneter (1969-1973)
- Anggota
MPR (1972-1988)
- Wakil
Ketua Bappenas (1973-1982)
- Ketua
Opstib, merangkap Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara (1973-1983)
- Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, merangkap Ketua Bappenas
(1983-1988)
- Menteri
Pendidikan ad interim (1985)
- Menteri
Keuangan Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
- Ketua
BPK 1993-1998
- Presiden
Komisaris (Independen) Asuransi Ramayana Tbk. ( ASRMi )
- Guru
Besar (Emeritus), Fakultas Ekonomi, Universitas
Indonesia (2008-sekarang)
Pada masa perang revolusi, Sumarlin
ikut bergerilya sebagai anggota Palang Merah Indonesia, dan sebagai anggota TNI
di Jawa Timur. Atas pengabdiannya, J.B. menerima tanda kehormatan dari
pemerintah RI berupa Bintang Mahaputra Adiprana III pada tahun 1973. Pada tahun 1975
J.B. menerima Bintang Grootkruis in de Orde van Leopold II dari pemerintah Belgia.
J.B. Sumarlin merupakan salah satu arsitek ekonomi
Indonesia bersama para ahli ekonomi lainnya, seperti Widjojo Nitisastro, Emil Salim dan Ali Wardhana. Para ahli tersebut dijuluki
sebagai “mafia Barkeley”. Julukan yang muncul karena para
penentu dan pengambil keputusan di bidang ekonomi masa Soeharto adalah para doktor ekonomi lulusan
berbagai universitas dari lingkungan Barkeley, Amerika Serikat.
Sumber :
https://tokoh.id/tokoh/ensiklopedi/jb-sumarlin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar