Pengertian Indigo
Istilah “anak indigo” atau indigo children merupakan istilah baru yang
ditemukan konselor terkemuka di AS, Nancy Ann Tappe. Dan pertama kali
dipublikasikan oleh Jan Tobel dan Lee Carol dalam buku mereka The Indigo
Children: The New Kids Have Arrived. Lee Carol mengatakan bahwa istilah indigo dibisikkan oleh
‘makhluk’ dari dimensi lain yang bernama Kryon.
anak Indigo memiliki
keunggulan pada cakra Ajna (the third eyes) yang terletak di dahi antara kedua alis
mata yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan epifisis di otak.
Terus terang saya bingung dengan pernyataan ini, karena benar-benar saya kutip
pengertian ini.
Nancy membahas warna indigo yang muncul kuat pada aura anak-anak yang lahir
setelah 1980. Namun pada sumber yang lain dikatakan bahwa yang termasuk ke dalam kategori anak/dewasa
Indigo tidak terbatas hanya pada anak-anak yang terlahir pada era 80-an saja
namun sebagian ahli yang lain menyatakan pula bahwa anak atau seseorang yang
terlahir seratus tahun yang lalu (era 1900) hingga era sekarang yang memiliki
warna aura Nila atau Indigo juga bisa disebut sebagai anak/dewasa Indigo.
Konon katanya anak anak Indigo lahir karena mereka yang akan “mewarisi”
dunia baru, yaitu dengan bergantinya Zaman Pisces ke Zaman Aquarius. Zaman
Aquarius ini sendiri ditandai dengan munculnya keinginan untuk menjadi lebih
spiritual lagi. Dalam , tanda petik bukan menjadi agamis, tapi spiritualis.
Fenomena itu menarik
perhatian banyak pihak, karena dalam paradigma psikologi manusia, anak-anak itu
dianggap aneh dalam tanda kutip.
Anak indigo adalah
anak-anak yang memiliki aura dominan berwarna nila/indigo yang fisiknya tak
berbeda dibandingkan dengan anak lainnya. Cara berpikirnya yang khas,
pembawaannya yang tua, membuat anak indigo tampil beda dengan anak sepantarannya.
Pembawaan aura yang dimilikinya membawanya kepada suatu karakteristik perilaku
unik yang hanya dimiliki oleh anak-anak indigo.
Anak indigo memiliki
roh yang sudah tua (old soul) sehingga dalam keseharian, tidak jarang
memperlihatkan sifat orang yang sudah dewasa atau tua. Kebanyakan anak indigo
juga memiliki indra keenam yang lebih kuat dibanding orang biasa. Kecerdasannya
di atas rata-rata.
Anak-anak ini memiliki
kesadaran yang lebih tinggi daripada kebanyakan orang, mengenai siapa diri
mereka dan tujuan hidup mereka. Seringkali anak indigo tidak mau diperlakukan
seperti anak kecil dan tak mau mengikuti tata cara maupun prosedur yang ada.
Maka seringkali mereka disebut sebagai seorang pemberontak dan keras kepala.
Anak Indigo merupakan fenomena alam yang lumrah sesuai dengan evolusi manusia. Jika dahulu dari manusia pieticen tropus menjadi homo sapiens seperti sekarang ini. setiap pergantian masa selalu disertai oleh perubahan manusia baru. seperti fir’aun mengejar musa. Seperti tanah jawa berubah dari peradaban hindu menjadi Islam dari Islam ke kebudayaan mataraman dengan agen sejarahnya sutawijaya yang nota bene masih remaja (bisa disebut Fenomena manusia Indigo kurang lebih ). Dan saat ini dunia sedang membangun peradabannya dengan tipe manusia baru. Yang lazim kita sebut anak Indigo. Yang mungkin dapat menyempurnakan dan meningkatkan peradapan kita lagi.
Sedangkan yang
menjadi keistimewaan orang-orang Indigo adalah pada cakra Ajna (the third
eyes-mata ke tiga) yang berkaitan dengan kelenjar hormon hipofisis dan
epifisis di otak. Bahkan para ahli psykolog ada yang menyatakan bahwa
keunggulan Cakra Ajna yang dimiliki oleh anak/dewasa Indigo setara tingkatannya
dengan para nabi dan santo. Cakra Ajna (cakra mata ke-tiga) yang telah
terbuka membuat mereka mampu melihat dan memahami hal-hal baik secara fisik
maupun metafisik yang tidak bisa dimengerti oleh orang kebanyakan. Sebagian
besar dari mereka mampu melihat masa lalu, masa sekarang maupun masa depan atau
lebih popular disebut sebagai kemampuan meramal. Namun tidak hanya terbatas
pada kemampuan meramal saja, sebagian besar anak/dewasa Indigo juga memiliki
kemampuan paranormal yang sangat kompleks seperti sebagai: penyembuh dan lain
sebagainya.
Indigo banyak yang memunyai kemampuan di luar
nalar. Misalnya, dia bisa melihat dan berdialog dengan teman-teman di alam lain
yang tidak bisa dilihat orang lain atau mendadak piknik keluarga yang sudah
dirancang matang jauh hari sebelumnya hanya karena dia merasakan akan mendapat
rintangan atau kecelakaan dalam perjalanan, jadi batal. Ada
juga yang bisa mendengar hal-hal yang tidak bisa di dengar orang.
Pakar psikologi anak
dari Universitas Indonesia (UI) Dr Tubagus Erwin mengakui, anak indigo memang
berbeda dengan anak-anak sebayanya. Katanya, anak indigo memiliki moto berjiwa
dewasa serta mampu membedakan dan menghargai perbedaan. Namun, indigo bukanlah
sesuatu penyakit karena tidak termasuk dalam daftar penyakit sedunia yang
dikeluarkan WHO. Mereka, menurut dia, memiliki kekuatan spiritual yang tidak
dimiliki semua orang. Meski demikian, anak indigo bisa sehat dan sakit, baik
secara fisik maupun mental. Yang jelas, anak semacam ini memerlukan pendidikan
khusus. “Semua tergantung interaksi dengan lingkungannya,” katanya.
Ada yang sering mendapati visi/pandangan/kilasan kejadian masa depan. Ada
yang bisa melihat ke tempat lain dengan memejamkan mata. Ada juga yang bisa
menguasai hingga 9 bahasa tanpa pernah belajar sedikitpun. Ada juga yang bisa
melihat masa lalu dengan menyentuh benda-benda tertentu. Ada juga yang memiliki
kemampuan pemikiran hebat/konseptor. Ada juga yang bisa bicara dengan binatang
atau bahkan dengan tumbuhan. Tapi kemampuan mereka itu bukan dipelajari, tapi
sudah ada sejak kecil, dan biasanya mereka punya kekurangan, kebanyakan sulit
adaptasi. Ada yang bilang kalo Ibnu Sina/Avicena, bapak kedokteran dunia adalah
seorang anak Indigo, dia bisa memetakan khasiat tumbuhan hanya dengan
melihatnya, seolah-olah tumbuhan berbuicara padanya mengenai khasiatnya.
Fenomena ini merupakan sebuah bukti bahwa kemampuan manusia itu sebenarnya lebih dari apa yang pernah kita lihat. Jika ada seorang ahli yang bilang otak manusia hanya digunakan sekitar 2% dari seluruh kemampuannya, bisa jadi.
Anak Indigo bisa muncul karena beberapa hal, memang rata2 orang berpendapat
bahwa “old soul”-nya ini dikarenakan telah mengalami reinkarnasi beberapa kali.
Ada pula yang tidak percaya dengan reinkarnasi, menyatakan bahwa anak Indigo
ini murni bakat alami, tak ada hubungannya dengan reinkarnasi.